Berakhir Visi Tubuh: Memori Tubuh Bagian 2 [Chuncheon]

Fragmentasi Tubuh: Dalam lingkungan media (video, rekaman, penyuntingan, dll.), tubuh bukan lagi entitas yang utuh, melainkan terfragmentasi dan terfragmentasi, hanya menyisakan jejak berupa "ingatan". Dinamisme Memori: Memori ini bukanlah masa lalu yang tetap, melainkan sebuah "gerakan hidup" yang terus-menerus **direkonstruksi dan ditransformasikan** oleh fragmen-fragmen yang tumpang tindih untuk menciptakan adegan-adegan baru. Dualitas dalam Kekacauan: Hakikat memori terungkap di tengah distorsi dan transformasi yang tak terduga, seperti gerakan bandul ganda di mana kekacauan dan keteraturan yang tak terduga hidup berdampingan. Makna Karya (<Visi Tubuh: Memori Tubuh>): Tubuh di atas panggung secara bersamaan mengalami ingatan yang terfragmentasi dan pola-pola yang kacau, dan melalui ritme yang tak stabil akibat benturan masa lalu dan masa kini, karya ini menunjukkan kekuatan vitalitas yang membuktikan bahwa tubuh masih hidup. Karya ini adalah sebuah proses di mana tubuh yang terfragmentasi menemukan kembali dirinya melalui memori, dan mengungkap eksistensi tubuh yang terus diperbarui antara keteraturan dan kekacauan.